Selasa, 23 Oktober 2012

PENGARUH ALLELOPATI JENIS TANAMAN TERHADAP PERKECAMBAHAN


PENGARUH ALLELOPATI JENIS TANAMAN
TERHADAP PERKECAMBAHAN








Oleh:

                                                         Nama              : Lili Sadili
                                                         NIM                : 59461245
                                                         Kelas               : Biologi C/V
                                                         Kelompok       : I
                                                         Asisten            : Ali Imron




LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN BIOLOGI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2011

PENGARUH ALLELOPATI JENIS TANAMAN TERHADAP PERKECAMBAHAN

       I.            TUJUAN
·         Mempelajari pengaruh alelopati jenis tumbuhan terhadap perkecambahan tumbuhan lain
    II.            DASAR TEORI
Fenomena alelopati merupakan salah satu bentuk interaksi antara makhluk hidup satu dengan makhluk hidup lainnya melalui senyawa kimia. Istilah ini diartikan sebagai pengaruh negative satu jenis tumbuhan terhadap perkecambahan, pertumbuhan, dan pembuahan jenis-jenis tumbuhan lainnya.
Semua jenis tanaman yang hidup mempunyai kebutuhan yang hampir sama, mereka memerlukan sinar matahari, air, unsur hara, untuk pertumbuhannya dan juga memerlukan ruangan sebagai tempat hidupnya. Dengan adanya kesamaan keperluan tersebut, dalam keadaan tertentu terjadi suatu persaingan untuk mendapatkan nutrisi, air dan cahaya,
Dalam rangka persaingan hidup, kadang-kadang suatu jenis tumbuhan mengeluarkan senyawa kimia. Senyawa kimia tersebut dapat menghambat pertumbuhan jenis lain yang tumbuh bersaing dengan tumbuhan tersebut. Menurut Odum (1971), alelopati merupakan suatu peristiwa dimana suatu individu tumbuhan menghasilkan zat kimia yang dapat menghambat pertumbuhan jenis lain yang tumbuh bersaing dengan tumbuhan tersebut.
Senyawa kimia yang bersifat alelopati dapat berasal dari bagian tumbuhan diatas tanah seperti : daun, batang, cabang ataupun bagian tumbuhan dibawah (akar/rhizome). Senyawa alelopati dapat dilepaskan oleh tumbuhan dari jaringan dengan berbagai cara yaitu melalui penguapan, eksudat akar, dan pembusukan bagian-bagian organ yang mati.
 III.            BAHAN DAN ALAT
·         Bagian akar dan daun alang-alang (imperata cylindrica), daun akasia (acacia mangium) dan kirinyuh (eupatorium odoratum)
·         biji jenis kacang hijau dan jagung
·         Alat: cawan Petri, kertas saring, corong penyaring, blender, pisau/gunting.
 IV.            PROSEDUR KERJA
·         Memilih biji kacang hijau dan jagung baik
·         Menyediakan beberapa cawan petri yang diberi kertas saring
·         Membuat ekstrak alang-alang, akasia dan kirinyuh dengan cara sebagai berikut:
-          Menghaluskan bagian tumbuhan jenis tersebut dengan mangkuk penggerus/blender
-          Membuat ekstrak air taua hasil rendaman bagian tumbuhan tersebut dengan air (aquades) dengan perbandingan sebagai berikut:bagian tumbuhan dan air 1:7 v/v, 1:14 v/v, 1:21 v/v dan biarkan selama 1 hari (24 jam).
-          Setelah 1 hari menyaring ekstrak yang diperoleh dengan menggunakan alat penyaring.
·         Meletakkan masing-masing 10 biji kacang hijau dan jagung ke dalam cawan petri yang berbeda dan sudah diberi kertas saring.
·         Menyiram 10 ml ekstrak alelopati tumbuhan tersebut ke dalam cawan petri yang sudah berisi biji-biji tersebut
·         Mengamati perkecambahan biji-biji tersebut setiap hari selama 7 hari dan mengamati pula pertumbuhan kecambahnya.
·         Menentukan persen perkecambahannya dan mengukur panjang kecambahnya
·         Membandingkan hasil percobaan tersebut dengan perkecambahan yang hanya diberi perlakuan disiram dengan air aquades (control).
    V.            HASIL PENGAMATAN
Kacang Hijau  1 : 7
Hari ke
Cawan Petri 1
Cawan Petri 2
Cawan Petri 3
Cawan control
1
-
-
-
-

2
Tumbuh 1 biji baru berakar
-
Tumbuh 1 biji baru berakar
Tumbuh 4 biji baru berakar


     3

Tumbuh 4:
1= baru berakar
1= 1,5 cm
2= 1 cm

2= 1 cm
0,5 cm
0,7 cm


Tumbuh 2 baru berakar
2 = 2 cm
1,5 cm
2= 1 cm
0,7 cm
1 biji baru berakar



4
1,5 cm
1 cm
0,5 cm

3= 0,5 cm

-
3,5 cm
3 cm
2= 1,5 cm
3= 1 cm

5

4 cm
1 cm
0,5 cm

3= 0,5 cm


-
9,5 cm
9 cm
1,5 cm
4= 1 cm

6

5,5 cm
0,5 cm
1 cm

3= 0,5 cm



-
12 cm
10 cm
2= 1,5 cm
1 cm
2= 0,5 cm


7

5,5 cm
0,5 cm
1 cm



3= 0,5 cm



-
15 cm
10 cm
2= 1,5 cm
2= 1 cm
0,5 cm

1 : 14
Hari ke
Cawan Petri 1
Cawan Petri 2
Cawan Petri 3
Cawan control
1
-
-
-
-
2
-
0,5 cm
0,7 cm = 3
1 cm

3

-

0,5 cm = 5
0,6 cm, 0,4 cm, 0,3 cm, 0,5 cm, 0,5 cm
0,2 cm = 2, 0,6 cm = 6

4

0,1 cm, 0,3 cm, 0,4 cm
0,6 cm = 5, 0,7 cm = 2, 0,8 cm


0,9 cm = 2, 1,2 cm = 2, 1,3 cm
5 cm = 5, 2,5 cm = 3

5
0,4 cm = 3
9,5 cm, 2 cm = 3, 1 cm = 6
12 cm = 2, 4 cm = 5
20 cm=2, 9 cm,4 cm, 3 cm, 0,7cm


6

1 cm, 0,5 cm = 2, 0,6 cm

11 cm, 3,5 cm, 3,1 cm, 0,8 cm, 1 cm, 4 cm, 0,4 cm, 0,7 cm, 0,6


10,5 cm, 12,4 cm, 16,5 cm, 1,7 cm, 1,3 cm, 0,8 cm

6 cm, 14 cm,22 cm, 24 cm, 16 cm, 21 cm, 14 cm, 3,5 cm, 9 cm

1 : 21
Hari ke
Cawan Petri 1
Cawan Petri 2
Cawan Petri 3
Cawan control
1
-
-
-
-
2
0,5 cm
0,3 cm
0,5 cm
1
3
2
3
2
4
4
4
6
10
6
5
8
12
14
8
6
15
14
16
14
7
17
16
18
15

Ket:
·         Hari kedua mati 1(cawan 1 dan 3)
·         Hari keempat mati 3 (cawan 2 dan 3)
·         Hari keenam mati 1 (cawan 2 dan 1)
 VI.            PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yaitu tentang pengaruh allelopati jenis tanaman terhadap perkecambahan. Yang bertujuan mempelajari pengaruh alelopati jenis tumbuhan terhadap perkecambahan tumbuhan lain.
Alelopati merupakan sebuah fenomena yang berupa bentuk interaksi antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya melalui senyawa kimia (Rohman dan I wayan Sumberartha, 2001). Alelopati merupakan suatu peristiwa dimana suatu individu tumbuhan menghasilkan zat kimia yang dapat menghambat pertumbuhan jenis lain yang tumbuh bersaing dengan tumbuhan tersebut. Allelopathy berpengaruh dalam pertumbuhan tumbuhan disekitarnya.Allelopathy dapat menghambat atau mematikan pertumbuhan/perkecambahan.
Pada hasil pengamatan, kita menemukan ada yang tidak tumbuh dan tumbuh pada keempat cawan petri tersebut. Untuk percobaan kacang hijau 1:7 yaitu pada hari pertama tidak ada yang tumbuh dari ketiga cawan petri. Hari kedua, cawan petri 1 dan 3 tumbuh 1 tetapi baru berakar, cawan petri 2 tidak ada yang tumbuh, cawan control tumbuh 4 tetapi baru berakar. Hari ketiga, cawan petri 1 dan 2 tumbuh 4 biji, cawan petri 3 tumbuh 2 baru berakar, dan cawan control tumbuh 7 biji. Hari keempat - ketujuh, cawan petri 1 dan 2 tumbuh 3 biji, cawan petri 3 tidak ada yang tumbuh, dan cawan control tumbuh 7 biji. Percobaan 1:14 yaitu pada hari pertama tidak ada yang tumbuh dari keempat cawan petri. Hari kedua cawan petri 1 tidak ada yang tumbuh, cawan petri 2 dan control tumbuh 1 dan cawan petri 3 tumbuh 3 biji. Hari ketiga cawan petri 1 tidak ada yang tumbuh, cawan petri 2 dan 3 tumbuh 5 biji dan cawan control tumbuh 8 biji. Hari keempat cawan petri 1 tumbuh 3 biji, cawan petri 2 tumbuh 8 biji, cawan petri 3 tumbuh 5 biji, dan cawan control tumbuh 8 biji. Hari kelima cawan petri 1 tumbuh 3 biji, cawan petri 2 tumbuh 10 biji, cawan petri 3 tumbuh 7 biji, dan cawan control tumbuh 9 biji. Hari keenam cawan petri 1 tumbuh 4 biji, cawan petri 2 tumbuh 9 biji, cawan petri 3 tumbuh 6 biji, dan cawan control tumbuh 9 biji. Percobaan 1:21 yaitu pada hari pertama tidak ada yang tumbuh dari keempat cawan petri. Hari kedua cawan petri 1-4 tumbuh 1 biji. Hari ketiga cawan petri 1-3 tumbuh 2 biji, cawan petri 2 tumbuh 3 biji dan cawan control tumbuh 4 biji. Hari keempat cawan petri 1 tumbuh 4 biji, cawan petri 2 tumbuh 6 biji, cawan petri 3 tumbuh 10 biji, dan cawan control tumbuh 6 biji. Hari kelima cawan petri 1 tumbuh 8 biji, cawan petri 2 tumbuh 12 biji, cawan petri 3 tumbuh 14 biji, dan cawan control tumbuh 8 biji. Hari keenam cawan petri 1 tumbuh 15 biji, cawan petri 2 tumbuh 14 biji, cawan petri 3 tumbuh 16 biji, dan cawan control tumbuh 14 biji. Hari ketujuh cawan petri 1 tumbuh 17 biji, cawan petri 2 tumbuh 16 biji, cawan petri 3 tumbuh 18 biji, dan cawan control tumbuh 15 biji.
Mengapa bisa demikian, ada yang tumbuh, ada yang tidak adapun yang mati? Karena pada cawan petri 1-3 itu disiram pakai senyawa allelopati sehingga ada pertumbuhan kecambahnya lambat bahkan ada yang mati berbeda dengan cawan control yang yang disiram pakai air saja pertumbuhannya sangat cepat dan tidak ada yang mati. Karena Faktor luar yang mempengaruhi perkecambahan meliputi : air, temperatur, oksigen, dan cahaya.

Hal ini bahwa zat-zat penghambat tumbuhan yang paling umum adalah senyawa-senyawa aromatic seperti fenol dan laktan, alkaloid tertentu, asam organik dan asam lemak bahkan ion-ion logam dapat juga bertindak sebagai penghambat. Adapun pengaruh dari senyawa alleolopathy terhadap perkecambahan berupa gangguan atau hambatan pada perbanyakan dan perpanjangan sel, aktifitas giberalin dan Indole Acetid Acid ( IAA ), penyerapan hara, laju fotosintesis, respirasi, pembukaan mulut daun, sintesa protein, aktivitas enzim tertentu dan lain-lain. Hambatan allelopathy dapat pula berbentuk pengurangan dan kelambatan perkecambahan biji, penahanan pertumbuhan tanaman, gangguan sistim perakaran, klorosis, layu, bahkan kematian tanaman.
VII.            KESIMPULAN
·         Allelopathi merupakan pengaruh yang menghambat atau merusak pertumbuhan dari tumbuhan lain disekitar yang disebabkan oleh senyawa kimia yang dihasilkan oleh suatu tumbuhan ke lingkungannya.
·         pada cawan petri 1-3 itu disiram pakai senyawa allelopati sehingga ada pertumbuhan kecambahnya lambat bahkan ada yang mati berbeda dengan cawan control yang yang disiram pakai air saja pertumbuhannya sangat cepat dan tidak ada yang mati.
·         Faktor yang mempengaruhi perkecambahan yaitu meliputi air, temperatur, oksigen, dan cahaya.


DAFTAR PUSTAKA

·         Anonim a. 2009. Ekosistem. Http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem. Diakses tanggal 5 Nov 2011jam 16.05 WIB.
·         Anonim b. 2009. Allelopathy. Http://iqbalali.com/2008/01/23/alelopati. Diakses tanggal 5 Nov 2011jam 16.05 WIB.
·         Anonim c. 2009. Pengaruh Allelopathy terhadap Perkecambahan.www.irwantoshut.com. Diakses tanggal 5 Nov 2011jam 16.20 WIB.
·         Anonim d.2009. Allelopathy Gulma. Http://fp.uns.ac.id/~hamasains/dasarperlintan 4.htm.Diakses tanggal 5 Nov 2011jam 16.35 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar