LAPORAN
PRAKTIKUM EKOLOGI
SIKLUS
HIDROLOGI
Oleh:
Lili Sadili
(NIM 59461245/ kelompok 1)
PUSAT LABORATORIUM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2011
SIKLUS
HIDROLOGI
- TUJUAN
- Mahasiswa lebih terampil mengukur volume air yang dapat di evapotranspirasi oleh tumbuhan.
- Mahasiswa dapat menafsirkan bahwa proses evapotranspirasi merupakan salah satu fase terjadinya siklus hidrologi.
- LANDASAN TEORI
Dalam memahami
ekosistem,peranan air tidak bisa diabaikan begitu saja. Air yang terus menerus
bersiklus di alam ini memberi dampak yang khas terhadap semua tempat yang di lalui.
Siklus hidrologi pada dasarnya merupakan sirkulasi air dari lautan ke udara
sampai ke laut kembali. Salah satu fase terjadinya siklus hidrologi adalah
evapotranspirasi. Dalam kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa memahami bahwa
evapotranspirasi berperanan dalam proses siklus hidrologi.
Bagi tumbuhan
air adalah penting karena dapat langsung mempengaruhi kehidupannya. Bahkan air
sebagai bagian dari factor iklim yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan perubahan struktur dan organ tumbuhan. Jumlah uap air di udara dapat
mempengaruhi laju evaporasi dan transpirasi. Evaporasi merupakan salah satu
proses untuk terjadinya kehilangan air dari suatu ekosistem yaitu sebagai
gabungan dari proses penguapan dari komponen nonhidup dan transpirasi oleh
tumbuhan.
Faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi evapotranspirasi adalah memasukan energy, pergerakan
udara, dan bentuk vegetasi. Energy di perlukan untuk evaporasi yang utamanya
berasal dari energy surya, jumlah energy ini erat kaitannya dengan jumlah
kehilangan air dari ekosistem. Angin mengerakkan air dan menghambat kejenuhan
atmosfer dari uap air ini. Pergerakkan uap air ini akan memberi kemungkinan lebih
banyak lagi terjadinya evapotranspirasi. Bagian atas dari tumbuhan akan
mempengaruhi evapotranspirasi karena berperan sebagai penghalang. Tetapi di
lain pihak akan menentukan kehilangan air akibat transpirasi, ini berkaitan
dengan bentuk system akar yang ada dalam penyerapan air dari tanah.
- ALAT DAN BAHAN
-
Cawan petri
-
Pot /polibag
-
Gelas ukur 100 ml dan
500 ml
-
Bak plastic
-
Timer
-
Tumbuhan air hydrilla
sp
-
Biji cabai,tomat dan
kacang hijau.
- PROSEDUR KERJA
Variable
pengamatan yang di ukur dalam kegiatan ini adalah penambahan berat
tanaman,tanaman dalam medium tumbuh,dan pengurangan volume air akibat adanya
evapotranspirasi.
- Tanaman akuatik
- Siapkan beberapa cawan petri kering yang telah diketahui beratnya,dan siapkan juga beberapa tanaman air yang terapung seperti salvinia dan pistia.
- Isilah cawan-cawan petri tadi dengan sejumlah air dan beri perlakuan sebagai berikut:
-
Cawan pertama hanya
diberi air
-
Cawan kedua diisi air
dan masukan tanaman air sehingga penutupannya sekitar 10%.
-
Cawan ketiga berisi air
dan tanaman air dengan penutupan 25%.
-
Cawan ke empat berisi
air dan tanaman air dengan penutupan 50%
-
Cawan kelima berisi air
tanaman air dengan penutupan 75%.
- Timbanglah kelima cawan petri sebelum pengamatan dimulai.
- Dedahkan ditempat terbuka selama 30 menit kemudian timbanglah kembali setiap cawan dengan hati-hati.
- Setelah penimbangan isilah setiap cawan dengan air sehingga beratnya sama dengan berat penimbangan pertama.
- Lakukan pengamatan sebanyak 5 kali.
- Setelah pengamatan selesai timbanglah tanaman air segar (yang telah di isap dengan kertas penghisap) untuk setiap cawan tadi.
- Tanaman daratan
- Tanamlah satu jenis tanaman pada beberapa pot,usahakan ukuran tanaman berbeda untuk setiap pot.
- Biarkan mereka tumbuh stabil.
- Setelah tanaman stabil,siramlah dengan sejumlah air secukupnya,lalu timbang setiap pot dengan seksama.
- Dedahkan selama beberapa jam,dan untuk setiap jamnya lakukan pengulangan penimbangan apabila dianggap perlu bisa ditambah air sehingga berat pot seperti berat awal.
- Lakukan juga pengamatan untuk pot yang berisi tanah saja.
- Setelah pengamatan selesai semua timbanglah berat segar tanaman tadi,sekarang melakukan pengamatan yang sama,tetapi permukaan tanah disetiap pot dilapisi dengan helaian plastic secara merata (setelah dilakukan penyiraman pertama), jadi tanah tertutup plastic,tetapi tanaman tetap dapat menjulang keluar dari lapisan plastic ini.
- Bandingkan hasil kedua cara pengamatan tadi,dengan cara membandingkannya dalam satu grafik,apa kesimpulannya ?
- Siapkan juga beberapa pot yang telah diamati sejenis rumput,aturlah perbedaan penutupan rumput untuk setiap pot seperti pada percobaan dengan tumbuhan air (penutupan 10%,25%,50%,dan 75%).
- Kemudian lakukan pengamatan seperti pada 3 s/d 6.
- HASIL PENGAMATAN
1) Berat
cawan 34,3 + 25 ml air = 58,9 kontrol
2) Berat
cawan 32,8 + 25 ml air = 56,1
3) Berat
cawan 32,6 + 25 ml air = 54,3
4) Berat
cawan 34,6 + 25 ml air = 50,6
No/Menit
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1 . (kontrol)
2.(10%)berat
58,9-57,1=1,8 gr
3.(25%)berat
60,1-57,1=3,0 gr
4.(50%)berat
60,2-57,1=3,1 gr
5.(75%)berat
60,3-57,1=3,2 gr
|
57,1
58,9
60,1
60,2
60,3
|
56,7
58,3
59,6
59,7
59,6
|
55,8
58,1
59,5
59,6
59,2
|
55,2
57,9
58,6
59,2
59,1
|
54,.6
57,3
58,1
58,9
58,6
|
No/Pot
|
Berat
awal (gr)
|
Berat
jam
|
Ket
polibag
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
517
534
544
541
523
|
Ke 1 (520),2 (525),3
(530).
Ke 1 (535),2 (537),3
(540).
Ke 1 (545),2 (547),3
(550).
Ke 1 (543),2 (545),3
(550).
Ke 1 (525),2 (530),3
(533).
|
Terbuka
|
No/Pot
|
Berat
awal (gr)
|
Berat
jam
|
Ket
polibag
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
526
565
535
530
543
|
Ke 1 (527),2 (529),3
(530).
Ke 1 (567),2 (569),3
(570).
Ke 1 (537),2 (540),3
(545).
Ke 1 (535),2 (540),3
(545).
Ke 1 (545),2 (550),3
(555).
|
Tertutup
|
F.
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yaitu tentang siklus hidrologi.
Yang bertujuan mahasiswa lebih
terampil mengukur volume air yang dapat di
evapotranspirasi oleh tumbuhan dan dapat menafsirkan bahwa proses
evapotranspirasi merupakan salah satu fase terjadinya siklus hidrologi. Dalam praktikum kali terdapat dua acara praktikum yaitu
yang pertama tentang tanaman aquatik bahan yang digunakan adalah tanaman air
dan yang kedua tanaman daratan, bahan yang digunakan adalah benih jagung, cabe
dan tomat.
Dalam memahami ekosistem,peranan air tidak bisa
diabaikan begitu saja. Air yang terus menerus bersiklus di alam ini memberi
dampak yang khas terhadap semua tempat yang di lalui.
Siklus hidrologi pada dasarnya merupakan sirkulasi air dari lautan ke udara
sampai ke laut kembali. Salah satu fase terjadinya siklus hidrologi adalah
evapotranspirasi.
Bagi tumbuhan air
adalah penting karena dapat langsung mempengaruhi kehidupannya. Bahkan air
sebagai bagian dari factor iklim yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan perubahan struktur dan organ tumbuhan. Jumlah uap air di udara dapat
mempengaruhi laju evaporasi dan transpirasi. Evaporasi merupakan salah satu
proses untuk terjadinya kehilangan air dari suatu ekosistem yaitu sebagai
gabungan dari proses penguapan dari komponen nonhidup dan transpirasi oleh
tumbuhan.
Faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi evapotranspirasi adalah memasukan energy, pergerakan
udara, dan bentuk vegetasi. Energy di perlukan untuk evaporasi yang utamanya
berasal dari energy surya, jumlah energy ini erat kaitannya dengan jumlah
kehilangan air dari ekosistem. Angin mengerakkan air dan menghambat kejenuhan
atmosfer dari uap air ini. Pergerakkan uap air ini akan memberi kemungkinan
lebih banyak lagi terjadinya evapotranspirasi. Bagian atas dari tumbuhan akan
mempengaruhi evapotranspirasi karena berperan sebagai penghalang. Tetapi di
lain pihak akan menentukan kehilangan air akibat transpirasi, ini berkaitan
dengan bentuk system akar yang ada dalam penyerapan air dari tanah.
Pada percobaaan
kali ini kita menggunakan tanaman aquatik dan tanaman daratan. Tanaman air
untuk di cawan dan tanaman jagung, cabe dan tomat untuk di pot atau di polibag. Untuk pada
tanaman aquatik kita menggunakan 5 cawan
yaitu:
1 . (kontrol)
Yang pada 30 menit
pertama beratnya 57,1 30 menit kedua 56,7 30 menit ketiga 55,8 30 menit keempat 55,2 dan
30 menit kelima 54,6.
2.(10%)berat 58,9-57,1=1,8 gr
Yang pada 30 menit
pertama beratnya 58, 9. 30 menit kedua 58,3. 30 menit
ketiga 58,1. 30 menit keempat 57,9 dan
30 menit kelima 57,3.
3.(25%)berat 60,1-57,1=3,0 gr
Yang pada 30 menit
pertama beratnya 60,1 30 menit kedua 59,6 30 menit ketiga 59,5 30 menit keempat58,6 dan 30 menit kelima
58,1
.4.(50%)berat
60,2-57,1=3,1 gr
Yang pada 30 menit
pertama beratnya 60,2 30 menit kedua 59,7 30 menit ketiga59,6 30 menit keempat 59,2 dan 30 menit kelima
58,9
5.(75%)berat 60,3-57,1=3,2 gr
Yang pada 30 menit
pertama beratnya 60,3 30 menit kedua 59,6 30 menit ketiga 59,2 30 menit keempat59,1 dan 30 menit kelima 58,6.
Untuk tanaman daratan kita menggunakan 10 Polibag untuk
terbuka 5 dan tertutup 5 diantaranya:
Pot Terbuka
Untuk pot 1berat
awal 517 gr setelah 1,2,3 jam beratnya menjadi
520,525,530.
Untuk pot 1berat
awal 534 gr setelah 1,2,3 jam beratnya menjadi 535,537,540.
Untuk pot 1berat
awal 544 gr setelah 1,2,3 jam beratnya menjadi
545,547,550.
Untuk pot 1berat
awal 541 gr setelah 1,2,3 jam beratnya menjadi
543,545,550.
Untuk pot 1berat
awal 237 gr setelah 1,2,3 jam beratnya menjadi
525,530,533.
Pot Tertutup
Untuk pot 1berat
awal 526 gr setelah 1,2,3 jam beratnya menjadi
527,529,530.
Untuk pot 1berat
awal 565 gr setelah 1,2,3 jam beratnya menjadi
567,569,570.
Untuk pot 1berat
awal 535 gr setelah 1,2,3 jam beratnya menjadi
537,540,545.
Untuk pot 1berat awal 530 gr
setelah 1,2,3 jam beratnya menjadi 535,540,545.
Untuk pot 1berat
awal 543 gr setelah 1,2,3 jam beratnya menjadi
545,550,555.
G. KESIMPULAN
·
Siklus hidrologi merupakan sirkulasi air dari lautan ke udara
sampai ke laut kembali.
·
Pada praktikum kali
ini kita menggunakan tanaman aquatik yaitu tanaman air dan tanaman daratan
yaitu cabe, jagung dan tomat.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Amir,
A. 1981. Biologi umum. Gramedia. Jakarta.
·
Anshory,
I. 1984. Biologi umum. Genesa Exact. Bandung
·
Hadioetomo, ratna Sari. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek.
PT. Gramedia: Jakarta.
·
Kamajaya.1996.
Sains Biologi. Ganeca Exact. Bandung
·
Sowasono,
Haddy. 1987. Biologi Pertanian. Rajawali Press, Jakarta