Jumat, 30 November 2012

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI SIKLUS HIDROLOGI


LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI
SIKLUS HIDROLOGI







Oleh:
Lili Sadili
(NIM 59461245/ kelompok 1)







PUSAT LABORATORIUM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2011

SIKLUS HIDROLOGI


  1. TUJUAN
  • Mahasiswa lebih terampil mengukur volume air yang dapat di evapotranspirasi oleh tumbuhan.
  • Mahasiswa dapat menafsirkan bahwa proses evapotranspirasi merupakan salah satu fase terjadinya siklus hidrologi.

  1. LANDASAN TEORI
Dalam memahami ekosistem,peranan air tidak bisa diabaikan begitu saja. Air yang terus menerus bersiklus di alam ini memberi dampak  yang  khas terhadap semua tempat yang di lalui. Siklus hidrologi pada dasarnya merupakan sirkulasi air dari lautan ke udara sampai ke laut kembali. Salah satu fase terjadinya siklus hidrologi adalah evapotranspirasi. Dalam kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa memahami bahwa evapotranspirasi berperanan dalam proses siklus hidrologi.
Bagi tumbuhan air adalah penting karena dapat langsung mempengaruhi kehidupannya. Bahkan air sebagai bagian dari factor iklim yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perubahan struktur dan organ tumbuhan. Jumlah uap air di udara dapat mempengaruhi laju evaporasi dan  transpirasi. Evaporasi merupakan salah satu proses untuk terjadinya kehilangan air dari suatu ekosistem yaitu sebagai gabungan dari proses penguapan dari komponen nonhidup dan transpirasi oleh tumbuhan.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi evapotranspirasi adalah memasukan energy, pergerakan udara, dan bentuk vegetasi. Energy di perlukan untuk evaporasi yang utamanya berasal dari energy surya, jumlah energy ini erat kaitannya dengan jumlah kehilangan air dari ekosistem. Angin mengerakkan air dan menghambat kejenuhan atmosfer dari uap air ini. Pergerakkan uap air ini akan memberi kemungkinan lebih banyak lagi terjadinya evapotranspirasi. Bagian atas dari tumbuhan akan mempengaruhi evapotranspirasi karena berperan sebagai penghalang. Tetapi di lain pihak akan menentukan kehilangan air akibat transpirasi, ini berkaitan dengan bentuk system akar yang ada dalam penyerapan air dari tanah.


  1.  ALAT DAN BAHAN
-          Cawan petri
-          Pot /polibag
-          Gelas ukur 100 ml dan 500 ml
-          Bak plastic
-          Timer
-          Tumbuhan air hydrilla sp
-          Biji cabai,tomat dan kacang hijau.

  1. PROSEDUR KERJA
Variable pengamatan yang di ukur dalam kegiatan ini adalah penambahan berat tanaman,tanaman dalam medium tumbuh,dan pengurangan volume air akibat adanya evapotranspirasi.
  • Tanaman akuatik
  1. Siapkan beberapa cawan petri kering yang telah diketahui beratnya,dan siapkan juga beberapa tanaman air yang terapung seperti salvinia dan pistia.
  2. Isilah cawan-cawan petri tadi dengan sejumlah air dan beri perlakuan sebagai berikut:
-          Cawan pertama hanya diberi air
-          Cawan kedua diisi air dan masukan tanaman air sehingga penutupannya sekitar 10%.
-          Cawan ketiga berisi air dan tanaman air dengan penutupan 25%.
-          Cawan ke empat berisi air dan tanaman air dengan penutupan 50%
-          Cawan kelima berisi air tanaman air dengan penutupan 75%.
  1. Timbanglah kelima cawan petri sebelum pengamatan dimulai.
  2. Dedahkan ditempat terbuka selama 30 menit kemudian timbanglah kembali setiap cawan dengan hati-hati.
  3. Setelah penimbangan isilah setiap cawan dengan air sehingga beratnya sama dengan berat penimbangan pertama.
  4. Lakukan pengamatan sebanyak 5 kali.
  5. Setelah pengamatan selesai timbanglah tanaman air segar (yang telah di isap dengan kertas penghisap) untuk setiap cawan tadi.

  • Tanaman daratan
  1. Tanamlah satu jenis tanaman pada beberapa pot,usahakan ukuran tanaman berbeda untuk setiap pot.
  2. Biarkan mereka tumbuh stabil.
  3. Setelah tanaman stabil,siramlah dengan sejumlah air secukupnya,lalu timbang setiap pot dengan seksama.
  4. Dedahkan selama beberapa jam,dan untuk setiap jamnya lakukan pengulangan penimbangan apabila dianggap perlu bisa ditambah air sehingga berat pot seperti berat awal.
  5. Lakukan juga pengamatan untuk pot yang berisi tanah saja.
  6. Setelah  pengamatan selesai semua timbanglah berat segar tanaman tadi,sekarang melakukan pengamatan yang sama,tetapi permukaan tanah disetiap pot dilapisi dengan helaian plastic secara merata (setelah dilakukan penyiraman pertama), jadi tanah tertutup plastic,tetapi tanaman tetap dapat menjulang keluar dari lapisan plastic ini.
  7. Bandingkan hasil kedua cara pengamatan tadi,dengan cara membandingkannya dalam satu grafik,apa kesimpulannya ?
  8. Siapkan juga beberapa pot yang telah diamati sejenis rumput,aturlah perbedaan penutupan rumput untuk setiap pot seperti pada percobaan dengan tumbuhan air (penutupan 10%,25%,50%,dan 75%).
  9. Kemudian lakukan pengamatan seperti pada 3  s/d 6.

  1. HASIL PENGAMATAN

1)      Berat cawan 34,3 + 25 ml air = 58,9 kontrol
2)      Berat cawan 32,8 + 25 ml air = 56,1
3)      Berat cawan 32,6 + 25 ml air = 54,3
4)      Berat cawan 34,6 + 25 ml air = 50,6





No/Menit
1
2
3
4
5
1 . (kontrol)
2.(10%)berat 58,9-57,1=1,8 gr
3.(25%)berat 60,1-57,1=3,0 gr
4.(50%)berat 60,2-57,1=3,1 gr
5.(75%)berat 60,3-57,1=3,2 gr
57,1
58,9

60,1

60,2

60,3
56,7
58,3

59,6

59,7

59,6
55,8
58,1

59,5

59,6

59,2
55,2
57,9

58,6

59,2

59,1
54,.6
57,3

58,1

58,9

58,6


No/Pot
Berat awal (gr)
Berat jam
Ket polibag
1.

2.

3.

4.

5.

517

534

544

541

523
Ke 1 (520),2 (525),3 (530).
Ke 1 (535),2 (537),3 (540).
Ke 1 (545),2 (547),3 (550).
Ke 1 (543),2 (545),3 (550).
Ke 1 (525),2 (530),3 (533).





Terbuka








No/Pot
Berat awal (gr)
Berat jam
Ket polibag
1.

2.

3.

4.

5.

526

565

535

530

543
Ke 1 (527),2 (529),3 (530).
Ke 1 (567),2 (569),3 (570).
Ke 1 (537),2 (540),3 (545).
Ke 1 (535),2 (540),3 (545).
Ke 1 (545),2 (550),3 (555).





Tertutup

F.      PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yaitu tentang siklus hidrologi. Yang bertujuan mahasiswa lebih terampil mengukur volume air yang dapat di evapotranspirasi oleh tumbuhan dan  dapat menafsirkan bahwa proses evapotranspirasi merupakan salah satu fase terjadinya siklus hidrologi. Dalam praktikum kali terdapat dua acara praktikum yaitu yang pertama tentang tanaman aquatik bahan yang digunakan adalah tanaman air dan yang kedua tanaman daratan, bahan yang digunakan adalah benih jagung, cabe dan tomat.
Dalam memahami ekosistem,peranan air tidak bisa diabaikan begitu saja. Air yang terus menerus bersiklus di alam ini memberi dampak  yang  khas terhadap semua tempat yang di lalui. Siklus hidrologi pada dasarnya merupakan sirkulasi air dari lautan ke udara sampai ke laut kembali. Salah satu fase terjadinya siklus hidrologi adalah evapotranspirasi.
Bagi tumbuhan air adalah penting karena dapat langsung mempengaruhi kehidupannya. Bahkan air sebagai bagian dari factor iklim yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perubahan struktur dan organ tumbuhan. Jumlah uap air di udara dapat mempengaruhi laju evaporasi dan  transpirasi. Evaporasi merupakan salah satu proses untuk terjadinya kehilangan air dari suatu ekosistem yaitu sebagai gabungan dari proses penguapan dari komponen nonhidup dan transpirasi oleh tumbuhan.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi evapotranspirasi adalah memasukan energy, pergerakan udara, dan bentuk vegetasi. Energy di perlukan untuk evaporasi yang utamanya berasal dari energy surya, jumlah energy ini erat kaitannya dengan jumlah kehilangan air dari ekosistem. Angin mengerakkan air dan menghambat kejenuhan atmosfer dari uap air ini. Pergerakkan uap air ini akan memberi kemungkinan lebih banyak lagi terjadinya evapotranspirasi. Bagian atas dari tumbuhan akan mempengaruhi evapotranspirasi karena berperan sebagai penghalang. Tetapi di lain pihak akan menentukan kehilangan air akibat transpirasi, ini berkaitan dengan bentuk system akar yang ada dalam penyerapan air dari tanah.
Pada percobaaan kali ini kita menggunakan tanaman aquatik dan tanaman daratan. Tanaman air untuk di cawan dan tanaman jagung, cabe dan  tomat untuk di pot atau di polibag. Untuk pada tanaman aquatik  kita menggunakan 5 cawan yaitu:
1 . (kontrol)
Yang pada 30 menit pertama beratnya 57,1 30 menit kedua 56,7  30 menit ketiga 55,8 30 menit keempat 55,2 dan 30 menit kelima 54,6.
2.(10%)berat 58,9-57,1=1,8 gr
Yang pada 30 menit pertama beratnya 58, 9. 30 menit kedua 58,3.  30 menit ketiga 58,1.  30 menit keempat 57,9 dan 30 menit kelima 57,3.
3.(25%)berat 60,1-57,1=3,0 gr
Yang pada 30 menit pertama beratnya 60,1 30 menit kedua 59,6 30 menit ketiga 59,5  30 menit keempat58,6 dan 30 menit kelima 58,1
.4.(50%)berat 60,2-57,1=3,1 gr
Yang pada 30 menit pertama beratnya 60,2  30 menit kedua 59,7  30 menit ketiga59,6  30 menit keempat 59,2 dan 30 menit kelima 58,9
5.(75%)berat 60,3-57,1=3,2 gr
Yang pada 30 menit pertama beratnya 60,3 30 menit kedua 59,6  30 menit ketiga 59,2 30 menit keempat59,1 dan 30 menit kelima 58,6.
Untuk tanaman daratan kita menggunakan 10 Polibag untuk terbuka 5 dan tertutup 5 diantaranya:
Pot Terbuka
Untuk pot 1berat awal  517 gr  setelah 1,2,3 jam beratnya menjadi 520,525,530.
Untuk pot 1berat awal  534 gr  setelah 1,2,3 jam beratnya menjadi 535,537,540.
Untuk pot 1berat awal  544 gr  setelah 1,2,3 jam beratnya menjadi 545,547,550.
Untuk pot 1berat awal  541 gr  setelah 1,2,3 jam beratnya menjadi 543,545,550.
Untuk pot 1berat awal  237 gr  setelah 1,2,3 jam beratnya menjadi 525,530,533.
Pot Tertutup
Untuk pot 1berat awal  526 gr  setelah 1,2,3 jam beratnya menjadi 527,529,530.
Untuk pot 1berat awal  565 gr  setelah 1,2,3 jam beratnya menjadi 567,569,570.
Untuk pot 1berat awal  535 gr  setelah 1,2,3 jam beratnya menjadi 537,540,545.
Untuk pot 1berat awal  530 gr  setelah 1,2,3 jam beratnya menjadi 535,540,545.
Untuk pot 1berat awal  543 gr  setelah 1,2,3 jam beratnya menjadi 545,550,555.

G.    KESIMPULAN
·         Siklus hidrologi  merupakan sirkulasi air dari lautan ke udara sampai ke laut kembali.
·         Pada praktikum kali ini kita menggunakan tanaman aquatik yaitu tanaman air dan tanaman daratan yaitu cabe, jagung dan tomat.


DAFTAR PUSTAKA
·         Amir, A. 1981. Biologi umum. Gramedia. Jakarta.
·         Anshory, I. 1984. Biologi umum. Genesa Exact. Bandung
·         Hadioetomo, ratna Sari. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. PT. Gramedia: Jakarta.
·         Kamajaya.1996. Sains Biologi. Ganeca Exact. Bandung
·         Sowasono, Haddy. 1987. Biologi Pertanian. Rajawali Press, Jakarta